Apa itu Pasar Komoditas? Pengertian, Jenis, dan Sejarahnya

pasar komoditas banner

Produsen (petani, peternak), pemroses, pengecer, hingga konsumen semuanya saling bergantung satu sama lain.

Produsen harus mampu menjual produk mentah yang mereka hasilkan kepada pengolah. Pengolah kemudian menggunakan bahan mentah ini untuk membuat barang dan menjualnya kepada pengecer.

Produsen dan pengolah sama-sama membutuhkan tempat untuk menegosiasikan harga dan membeli atau menjual produk pertanian mereka.

Namun, bagaimana mereka menentukan harga komoditas? Jawabannya adalah pasar komoditas.

Pada artikel ini, kami akan membahas apa itu pasar komoditas, jenis-jenisnya, dan sejarahnya.

Apa itu Komoditas?

Komoditas adalah produk mentah. Contoh komoditas meliputi:

  • Biji-bijian seperti jagung, gandum, dan kacang kedelai
  • Ternak seperti sapi dan babi
  • Logam seperti emas dan perak
  • Sumber energi seperti minyak mentah dan gas alam.

Produk mentah ini biasanya dijual, lalu diolah dan/atau dikemas dengan cara tertentu.

Jadi, jagung dapat dijual ke pengolah yang membuat etanol; emas ke pengolah yang membuat perhiasan; dan minyak mentah ke pengolah yang membuat plastik.

Kemudian, pengolah mengirim barang olaha ini ke pengecer, yang kemudian menjual produk jadi kepada konsumen.

Untuk mempermudah pembelian dan penjualan barang mentah ini, kualitas komoditas harus seragam dari semua produsen.

Jadi semua gantang jagung, semua bal kapas, dan semua barel minyak mentah pada dasarnya sama, terlepas dari siapa yang memproduksinya.

Target9Pos pos 3

Baca Juga: Saluran Distribusi: Pengertian, Jenis, Perantara & Mengoptimalkannya

Apa itu Pasar Komoditas?

Pasar komoditas adalah tempat Anda membeli, menjual, atau memperdagangkan produk mentah seperti biji-bijian, emas, dan minyak mentah.

Namun, bayangkan harus mengangkut semua komoditas dari seluruh dunia ke satu tempat untuk menjualnya.

Akan sulit dan mahal untuk memiliki lokasi sentral yang besar, tempat semua penjual akan mengirimkan komoditas mereka dan tempat semua pembeli akan mengangkutnya.

Jadi, alih-alih memperdagangkan komoditas fisik, pembeli dan penjual di pasar komoditas memperdagangkan kontrak yang mewakili jumlah tertentu dari setiap komoditas.

Contoh pasar komoditas

Ada banyak pasar komoditas di seluruh dunia. Terlepas dari nama atau lokasinya, semua pusat perdagangan ini menyediakan hal yang sama: lokasi sentral bagi pembeli dan penjual untuk menegosiasikan harga dan melakukan perdagangan.

Pasar komoditas terbesar di dunia adalah Chicago Board of Trade (CBOT). Chicago Mercantile Exchange (CME) adalah contoh lain dari pasar komoditas.

CME, yang juga berlokasi di Chicago, adalah pasar pertanian terbesar di dunia. Pasar ini berfungsi untuk membeli dan menjual ternak dan produk ternak.

Peserta pasar komoditas

Ada berbagai macam peserta di pasar komoditas:

  • Pedagang adalah siapa saja yang membeli atau menjual kontrak
  • Spekulan adalah pedagang yang membeli atau menjual dalam upaya untuk mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga.
  • Hedger adalah pedagang yang “melindungi taruhan mereka” untuk harga yang menguntungkan di satu pasar dengan membeli atau menjual komoditas di pasar lain.

Baca Juga: Hedging Adalah Strategi Lindung Nilai dalam Investasi

Bagaimana Cara Petani Memasarkan Komoditas?

pasar komoditas 1

Bertani penuh dengan risiko. Setiap tahun, petani dapat menghadapi bahaya cuaca seperti kekeringan dan banjir.

Bahkan ketika produsen terhindar dari kondisi ekstrem tersebut, kondisi harus mendukung pada periode-periode penting selama penanaman, pertumbuhan, dan panen.

Bahkan setelah menanam dan memanen tanaman, produsen masih menghadapi risiko, seperti:

  • Perubahan permintaan konsumen,
  • Peristiwa internasional yang tak terduga
  • Perubahan biaya bahan bakar, dan keadaan lain

Semua risiko di atas dapat memengaruhi laba. Namun, risiko terbesar dari semuanya biasanya berasal dari pemasaran atau penjualan.

Umumnya, pedangang menggunakan dua metode yang umum untuk memasarkan komoditas, yaitu cash marketing dan forward contracting.

1. Cash marketing

Cash marketing terjadi ketika seorang petani menjual komoditasnya secara tunai. Petani tidak menandatangani kontrak apa pun untuk mengirimkan komoditas pada waktu atau harga tertentu.

Mereka dapat melakukan pemasaran ini kapan saja setelah panen, dan dapat tertunda selama berbulan-bulan jika produsen menyimpan hasil panennya.

Risiko utama yang petani hadapi adalah jika harga bergerak turun saat memegang komoditas, ia akan kehilangan kesempatan untuk menjual dengan harga yang lebih tinggi.

2. Forward contracting

Forward contracting atau ontrak berjangka adalah cara untuk meminimalkan risiko bahwa harga komoditas mungkin turun sebelum petani menjual.

Kontrak berjangka adalah perjanjian untuk mengirimkan sejumlah tertentu komoditas tertentu pada waktu tertentu di masa mendatang.

Karena tidak seorang pun benar-benar tahu apakah harga akan naik atau turun, kontrak berjangka “mengunci” harga yang lebih tinggi dari harga tunai terkini.

Seorang petani yang melakukan kontrak berjangka dijamin mendapatkan harga tetap untuk sejumlah tertentu hasil panennya, namun, pengaturan tersebut tidak menawarkan banyak fleksibilitas.

Jika harga bergerak naik sebelum tanggal pengiriman, petani tetap berkewajiban untuk mengirimkan gabah yang dikontrak pada harga yang lebih rendah.

Selain itu, petani berkewajiban untuk mengirimkan jumlah komoditas yang tertera dalam kontrak, bahkan jika hasil panennya lebih rendah dari harapan.

Contoh: Pada bulan Juli, seorang petani membuat kontrak untuk mengirimkan 5.000 gantang jagung kepada pengolah gandum pada bulan November.

Harga kontrak adalah $4,00 per gantang. Harga tunai jagung dapat naik atau turun antara bulan Juli dan November.

Pada bulan November, bahkan jika harga pasar jagung hanya $3,60 per gantang, operator elevator berkewajiban untuk membayar petani $4,00 per gantang.

Demikian pula, jika harga jagung ternyata melesat hingga seharga $4,75 per gantang, petani tetap hanya menerima $4,00 per gantang.

Baca Juga: Definisi Struktur Pasar, Faktor, Jenis, dan Contoh Kurvanya

Apa Saja Jenis Pasar Komoditas yang Anda?

Komoditas diperdagangkan di pasar spot atau pasar keuangan komoditas dan derivatif.

1. Pasar Spot

Tempat jual beli komoditas secara langsung untuk pengiriman segera. Contohnya, pedagang membeli minyak atau gandum dan langsung menerimanya.

2. Pasar Derivatif

Perdagangan kontrak berbasis harga komoditas di masa depan, tanpa perlu langsung memiliki barangnya. Ada tiga jenis utama:

  • Forwards & Futures: Kontrak untuk membeli atau menjual komoditas di masa depan dengan harga yang disepakati saat ini.
  • Options: Kontrak yang memberikan hak (bukan kewajiban) untuk membeli atau menjual komoditas pada harga tertentu sebelum tanggal kedaluwarsa.
  • Swaps: Pertukaran pembayaran berbasis harga komoditas untuk melindungi diri dari fluktuasi harga.

Pasar derivatif membantu perusahaan dan investor mengelola risiko harga serta memungkinkan spekulasi terhadap pergerakan harga komoditas.

Baca Juga: Transaksi Derivatif: Pengertian, Manfaat, Jenis, Risiko, dan Contohnya

Bagaimana Sejarah Pasar Komoditas?

1. Awal mula perdagangan komoditas

pasar komoditas 2

Perdagangan komoditas sudah ada sejak zaman kuno ketika masyarakat mulai bertukar barang seperti makanan, logam, dan bahan baku.

Di berbagai peradaban besar seperti Afrika, Asia, Eropa, dan Amerika, komoditas seperti rempah-rempah, emas, kapas, dan gandum menjadi bagian penting dari perdagangan.

Mereka saling menukar barang di jalur perdagangan besar, seperti Jalur Sutra.

2. Pasar komoditas di Amerika Serikat

Di Amerika, perdagangan komoditas bermula sejak era kolonial, ketika mereka memperdagangkan barang seperti tembakau, kayu, dan gandum.

Namun, saat itu tidak ada sistem yang mengatur perdagangan. Sehingga, harga sering fluktuatif, dan banyak pedagang mengalami kerugian besar.

Pada tahun 1848, Chicago Board of Trade (CBOT) berdiri untuk menstandarisasi perdagangan gandum, sehingga petani dan pedagang bisa mendapat harga yang pasti.

Bursa lain kemudian bermunculan untuk komoditas seperti kapas, logam, dan ternak. Dengan ini, perdagangan menjadi lebih stabil dan transparan.

3. Perkembangan regulasi

Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, manipulasi pasar sering terjadi. Sejumlah pedagang mencoba “memonopoli” harga komoditas dengan mengendalikan pasokan.

Hal ini menyebabkan gejolak harga yang merugikan petani dan konsumen.

Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah AS mulai mengeluarkan regulasi:

  • Grain Futures Act (1922): Mengatur perdagangan gandum agar lebih transparan.
  • Commodity Exchange Act (1936): Mendirikan Commodity Exchange Commission (CEC) untuk mengawasi pasar dan membatasi manipulasi harga.

4. Modernisasi pasar komoditas

pasar komoditas 3

Pada 1974, Commodity Futures Trading Commission (CFTC) dibentuk untuk memperkuat pengawasan perdagangan komoditas, termasuk kontrak berjangka emas dan minyak.

Seiring waktu, instrumen keuangan seperti opsi dan swap berkembang, memungkinkan perusahaan melindungi diri dari fluktuasi harga (hedging).

Teknologi membawa perubahan besar di akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21, seperti perdagangan elektronik yang menggantikan sistem lelang tradisional.

5. Pasar komoditas saat ini

Saat ini, perdagangan komoditas terjadi secara global melalui bursa seperti CME Group, Intercontinental Exchange (ICE), dan London Metal Exchange (LME).

Selain komoditas tradisional seperti gandum, emas, dan minyak, kini ada kontrak berjangka untuk faktor ekonomi lain, seperti cuaca dan harga karbon.

Meski lebih teregulasi dan transparan daripada masa lalu, pasar komoditas tetap menghadapi tantangan seperti volatilitas harga.

Baca Juga: Apa Itu Derivatif Keuangan? Berikut Pembahasan Lengkapnya

Kesimpulan

Pasar komoditas adalah tempat jual beli barang mentah yang berdampak besar terhadap harga, bisnis, dan stabilitas ekonomi global.

Dari petani hingga investor, berbagai pihak terlibat dalam memastikan kelancaran perdagangan komoditas.

Memahami cara kerja pasar komoditas dapat membantu Anda mengambil keputusan yang lebih baik dalam menghadapi fluktuasi harga dan peluang yang ada di dalamnya.

Jika Anda adalah seorang pemilik bisnis, jangan lupa untuk mencatat setiap transaksi yang Anda lakukan serta mengelola persediaan yang Anda miliki.

Gunakan aplikasi kasir modern seperti Target9Pos POS yang akan memudahkan Anda mengelola operasional bisnis Anda dengan lebih akurat.

Jika Anda tertarik untuk mencoba Target9Pos POS, Anda bisa klik tautan ini sekarang juga.

salsabilanisa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

4 + 9 =